GREEN REPURCHASE INTENTION: PERAN GREEN PERCEIVED RISK DAN GREEN PERCEIVED VALUE PADA KONSUMEN HIJAU
DOI:
https://doi.org/10.30738/ed_en.v8i1.4365Keywords:
green perceived risk, green perceived value, green repurchase intention, triple bottom line, SDGsAbstract
Perkembangan keberlanjutan lingkungan menjadi tantangan dan prioritas utama dunia dalam membangun segala sesuatunya. Hal ini lebih dikenal dengan istilah Sustainable Development Goals. Perilaku konsumen pun sudah mulai pelan-pelan beralih pada ketertarikan mereka akan produk produk yang peduli pada keberlanjutan lingkungan. Konsumen yang peduli lingkungan ini kemudian disebut dengan konsumen hijau. Makin bertambahnya konsumen hijau, maka pelaku UMKM di Indonesia sebaiknya juga perlu untuk mengarahkan produk dan usaha mereka berbasis triple bottom line. Salah satunya Pasar Wiguna, hadir sebagai wadah untuk memastikan UMKM yang termasuk dalam anggotanya adalah UMKM yang juga berperilaku hijau. Penelitian ini mendapatkan 130 responden konsumen hijau yang melakukan pembelian ulang pada Pasar Wiguna dengan memperhatikan aspek green perceived risk dan green perceived value. Metode penelitian secara kuantitatif dengan bantuan PLS sebagai alat bantu uji pengaruh. Hasilnya bahwa terdapat pengaruh green perceived risk dan green perceived value terhadap green repurchase intention. Oleh karena itu, pelaku usaha perlu tetap konsisten membangun usaha nya berbasis triple bottom line sehingga selasas dengan upaya menuju Sustainable Development Goals.
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section
License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.











